Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Minggu, 29 November 2015

Sesi Kelima Kelas Bayi Bermain: Melatih Kesabaran

Serukah permainan untuk mengasah kesabaran anak?


Kerap kali anak usia dini menginginkan sesuatu secara instan. Mereka pun belum dapat diarahkan untuk menunggu menggunakan konsep hitungan menit. Oleh karena itu, tema besar dari Kelas Bayi Bermain Rumah Dandelion kali ini bertujuan melatih kesabaran anak. Melalui permainan sensori anak dapat diasah kemampuannya untuk bersabar dalam berproses, menunggu antrian bermain, atau menunggu bahan-bahan permainan selesai disiapkan. 

Uhm...awalnya saya berpikir "Permainan yang berhubungan dengan kesabaran itu seru ga ya?" Ternyata sangat menyenangkan lho. Di akhir kelas kami kegerahan penuh keringat karena asyiknya bermain. Dibaca selengkapnya keseruan yang kami alami kemarin.

Kamis, 26 November 2015

Eggy Broccoli Bites

Cemilan sehat anak bayi brokoli panggang


Sedang mencari resep sayuran untuk anak?


Nah, kebetulan saya ingin berbagi salah satu resep baby-led weaning favorit Si Teteh. Selain untuk cemilan, resep ini juga dapat dijadikan salah satu lauk dalam menu makan besar. Tidak hanya untuk anak lho, orang dewasa pun dapat menikmatinya. Sesuaikan saja bumbu dengan selera. Jika teman-teman merupakan penggemar sup, eggy broccoli bites ini dapat dijadikan sebagai sajian yang menemani menu sup favorit keluarga.

Sebelumnya saya pernah mengunggah foto hasil resep ini di Facebook dan Instagram. Saya hadirkan di sini karena ada beberapa permintaan. Resep ini awalnya tercipta karena saya bosan menghadirkan sayur dalam bentuk yang itu-itu saja. Walaupun Si Teteh sangat menggemari brokoli kukus, saya ingin menyediakan sesuatu yang lain.

Bagaimana cara membuatnya? Mudah sekali. Disimak terus, yuk.

Minggu, 22 November 2015

Sesi Keempat Kelas Bayi Bermain: Melatih Konsentrasi Melalui Permainan Sensori



Permainan seperti apa yang dapat meningkatkan daya konsentrasi anak?


Kemampuan konsentrasi anak usia dini tergolong cukup singkat. Menurut Rumah Dandelion, anak usia 16-19 bulan seperti Si Teteh sanggup untuk konsentrasi selama 2-3 menit. Hah, ibunya menyiapkan permainan repot-repot, tapi anaknya main hanya sekejap. Eits...jangan patah semangat. Mainannya mungkin dapat disimpan untuk waktu main berikutnya. 

Tahukah teman-teman kalau daya konsentrasi anak dapat diasah? Nah, Kelas Bayi Bermain Rumah Dandelion kali ini fokus dalam melatih daya konsentrasi anak. Melalui sesi ini kami melakukan beberapa permainan sensori yang dilakukan sambil duduk. Walaupun berdiam di satu tempat, Si Teteh yang mudah bosan terlihat menikmati ragam permainannya. Ingin tahu bagaimana pengalaman kami kemarin? Disimak saja.

Kamis, 19 November 2015

Area Bermain Ala Montessori

Area Bermain Anak Homeschooling


Seperti apa sih area bermain ala Montessori? Bagaimana kami menyiapkannya?


Perlu saya tekankan bahwa kami ini bukan keluarga Montessori. Kami hanya mengambil sebagian ide dari beberapa konsepnya, yang dianggap sesuai dengan pandangan atau keperluan keluarga kami. Bahkan tadinya kami menggunakan pagar bayi di saat Si Teteh mulai merangkak. Kami tidak dapat membuat seluruh area rumah menjadi babyproofed (baca: aman untuk dieksplorasi), disebabkan oleh beberapa hal menyangkut rumah kami. Sehingga pagar bayi menjadi solusi termudah, tadinya.

Di saat Si Teteh sudah mulai berjalan, kami harus mencari ide baru. Tidak mungkin ia terus di dalam pagar. Namun, di sisi lain bagaimana menyiasati agar ia tidak terlalu tertarik ke area-area yang berbahaya, seperti tangga melingkar yang posisinya sangat sulit untuk dipagari, tempat colokan lstrik, dan sistem perkabelan yang malang-melintang karena kondisi rumah yang sudah tua.

Kemudian saya melakukan research dan bertemulah dengan video "Bring Montessori To Your Home" oleh Voila Montessori. Video tersebut menjelaskan tentang beberapa ruangan yang penting untuk dihadirkan dalam keseharian keluarga Montessori. Dari sinilah saya mendapat ide untuk merubah area bermain Si Teteh. Dengan harapan ia dapat bebas bereksplorasi, tetapi fokus utamanya tetap di dalam/sekitar area bermain.

Untuk menyiapkannya kami memerlukan beberapa hal tambahan, diantaranya cermin dan rak pajang. Cermin kami membelinya dari toko perabotan rumah asal Swedia. Sedangkan rak pajang, kami memesannya dari Be.Woodie. Apa itu Be.Woodie? Mengapa tidak sekalian saja di I*EA? Dibaca terus saja deh.

Minggu, 15 November 2015

Sesi Ketiga Kelas Bayi Bermain: Pengenalan Konsep Melalui Permainan


Memangnya konsep seperti apa sih yang dapat dikenalkan melalui permainan?


Dari Kelas Bayi Bermain sesi ketiga, saya baru menyadari bahwa permainan sensori dapat mengajarkan anak tentang beragam konsep, seperti banyak-sedikit, besar-kecil, bentuk, dan warna. Adapula pengenalan konsep abstrak, diantaranya remas, tuang, tumpah, menyerap, dll. Komunikasi yang dilakukan pada saat mengenalkan konsep-konsep tersebut juga dapat memperbanyak kosakata anak. 

Wah, ternyata banyak ya manfaat permainan sensori. Lalu, bagaimana dengan cara bermainnya? Mudah dan sederhana saja. Hanya butuh beberapa alat, perhatian penuh, dan kesabaran orang tua. Seperti apa pengalaman Si Teteh dalam sesi ketiga kemarin?

Kamis, 12 November 2015

Cara Mengelola Keseharian Homeschooling

- Agenda bulanan yang dipajang di kulkas -

Alhamdulillah. Minggu lalu sampai juga di sesi kesembilan, webinar terakhir yang disertai materi. Sedangkan sesi kesepuluh malam ini akan menjadi wadah tanya jawab dan diskusi. Antara senang dan sedih. Senang karena sudah lengkap mendapatkan materi webinar homeschooling Rumah Inspirasi. Sedih juga karena akan kehilangan rutinitas yang bermanfaat dan menyenangkan di hari Kamis malam. Cukup sekian tentang perasaan saya, yuk kita lanjut ke topiknya.

Pengelolaan keseharian homeschooling merupakan pembahasan sesi kesembilan kemarin. Inti dari cara mengatur keseharian homeschooling terletak pada waktu dan perhatian, terutama yang diberikan oleh orangtua kepada anak. Waktu dan perhatian merupakan landasan utama dalam membangun ikatan keluarga. Ikatan keluarga yang erat akan mendukung perkembangan psikologis anak.

Sehingga penting sekali bagi keluarga homeschooling untuk mengatur pola keseharian. Rencana kegiatan keseharian perlu dipikirkan dan diatur sesuai dengan kondisi keluarga. Tujuannya untuk menghadirkan kenyamanan bagi orangtua dalam memfasilitasi proses pembelajaran. Kenyamanan orangtua dalam berkegiatan dengan anak akan menciptakan kondisi keseharian (baca: belajar) yang menyenangkan. Baca selengkapnya mengenai cara mengelola keseharian keluarga kami.

Minggu, 08 November 2015

Sesi Kedua Kelas Bayi Bermain: Mengenal Dua Indra Penting Selain Lima Panca Indra Utama


Tahukan teman-teman, bahwa indra manusia itu bukan hanya lima melainkan tujuh indra?

Ternyata selain lima indra yang pada umumnya diketahui (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba) adapula dua indra lain yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Kedua indra tersebut adalah vestibular dan proprioseptif.

Rumah Dandelion menjelaskan bahwa indra vestibular memberikan kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang posisi tubuh di sebuah ruang, yang berhubungan dengan gerakan dan keseimbangan.Di saat seorang anak bersepeda, indra vestibular bertugas untuk menjaga keseimbangannya. Sedangkan yang dimaksud dengan indra proprioseptif adalah indra yang memberikan informasi tentang keberadaan dan aktivitas anggota tubuh.* Kita dapat mengetahui letak gigitan nyamuk dikarenakan kinerja indra proprioseptif ini.

Jika kedua indra ini berfungsi secara otomatis dan efisien maka seorang anak akan memiliki perhatian yang baik terhadap lingkungannya. Hal ini sangat penting agar anak dapat menjelajahi sekitarnya dengan aman. Koordinasi, kontrol tubuh, dan perencanaan motorik dipengaruhi oleh kedua indra ini.

Hal-hal tersebut baru saya ketahui dari Kelas Bayi Bermain sesi kedua kemarin. Tujuan dari permainan sensori yang dihadirkan oleh Rumah Dandelion adalah untuk merangsang indra-indra tersebut. Ingin tahu permainan apa saja yang kami lakukan, dan seberapa serunya? Disimak terus ya dalam tulisan ini.

Kamis, 05 November 2015

Evaluasi Dalam Homeschooling, Perlukah?

Buku-buku yang saat ini sedang dibaca, sebagai sumber pengetahuan dan peninjauan tumbuh kembang Si Teteh
Pada awal saya melakukan research mengenai homeschooling, saya sempat mempertanyakan "Perlukah melakukan evaluasi? Penting ya? Bagaimana caranya? Apakah saya harus memberikan ujian kepada anak? Apakah seperti rapor atau catatan kecil orangtua saja sudah cukup? Uhm...agak pusing memikirkannya. Menurut saya ini merupakan salah satu aspek homeschooling yang pelaksanaannya dapat menjadi beban, khususnya untuk saya selaku fasilitator utama.

Setelah mengikuti webinar sesi kedelapan (29 Oktober) bersama Rumah Inspirasi, saya mendapatkan pencerahan bahwa proses evaluasi tidak seberat yang saya bayangkan. Bahkan mindset saya telah berubah. Evaluasi bertujuan untuk merefleksikan proses homeschooling yang dijalani, bukan hanya sekedar penilaian hasil belajar anak seperti dalam rapor sekolah.

Intinya proses ini merupakan alat bantu agar orangtua dan anak dapat meningkatkan kinerja dalam proses pembelajaran. Rumah Inspirasi menekankan bahwa evaluasi jauh lebih dalam dan lebih luas dari hanya sekedar rapor. Lalu bagaimana cara mengevaluasi proses homeschooling? Selengkapnya baca terus dalam tulisan ini.

Minggu, 01 November 2015

Pengalaman Perdana Kelas Bayi Bermain Bersama Rumah Dandelion

- Si Teteh serius mendengarkan penjelasan dari Tante Nadia. PS: Name tag ditempel di belakang karena Si Teteh menolak untuk ditempelin di dadanya. Ya sudahlah. -

Pernahkah teman-teman bertanya "Sudah cukupkah saya memberikan stimulasi untuk perkembangan anak saya?" 

Pertanyaan itu sering hadir di dalam benak saya. Maklum, saya ini orang yang penuh dengan persiapan dan pemikiran, yang terkadang berujung kepada kekhawatiran. Salah satu cara untuk menanggulangi kekhawatiran yang sering melanda, saya membiasakan diri untuk melakukan research yang berhubungan dengan topik yang sedang dipikirkan.

Berawal dari pertanyaan di atas mulailah saya mencari beragam sumber dan inspirasi, yang salah satunya mempertemukan saya dengan Rumah Dandelion melalui Instagram. Di saat browsing profilnya untuk pertama kali, ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya yaitu Kelas Bayi Bermain. Saat itu sudah telat untuk mendaftarkan Si Teteh dalam program periode Agustus/Oktober. Namun, tim Rumah Dandelion menjelaskan bahwa akan diadakan program berikutnya periode Oktober/Desember.

Kemudian, saya sampaikan hal ini kepada suami. Harapan saya dari mengikuti program ini adalah untuk menghadirkan kegiatan terencana bagi keluarga kami. Aktivitasnya mengasyikkan untuk Si Teteh, sedangkan kami sebagai orangtua dapat menambah wawasan dan pengalaman sehubungan dengan tumbuh kembang anak. Sehingga pertanyaan saya di atas dapat terjawab. Alhamdulillah, idenya diterima.

Langsung saja saya daftarkan Si Teteh untuk mengikuti Kelas Bayi Bermain periode Oktober/Desember 2015. Kelas pertamanya dimulai Sabtu kemarin (31 Oktober). Penasaran dengan pengalaman pertama kami dalam Kelas Bayi Bermain? Yuk, dibaca selengkapnya.
Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .