Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Minggu, 01 November 2015

Pengalaman Perdana Kelas Bayi Bermain Bersama Rumah Dandelion

- Si Teteh serius mendengarkan penjelasan dari Tante Nadia. PS: Name tag ditempel di belakang karena Si Teteh menolak untuk ditempelin di dadanya. Ya sudahlah. -

Pernahkah teman-teman bertanya "Sudah cukupkah saya memberikan stimulasi untuk perkembangan anak saya?" 

Pertanyaan itu sering hadir di dalam benak saya. Maklum, saya ini orang yang penuh dengan persiapan dan pemikiran, yang terkadang berujung kepada kekhawatiran. Salah satu cara untuk menanggulangi kekhawatiran yang sering melanda, saya membiasakan diri untuk melakukan research yang berhubungan dengan topik yang sedang dipikirkan.

Berawal dari pertanyaan di atas mulailah saya mencari beragam sumber dan inspirasi, yang salah satunya mempertemukan saya dengan Rumah Dandelion melalui Instagram. Di saat browsing profilnya untuk pertama kali, ada satu hal yang sangat menarik perhatian saya yaitu Kelas Bayi Bermain. Saat itu sudah telat untuk mendaftarkan Si Teteh dalam program periode Agustus/Oktober. Namun, tim Rumah Dandelion menjelaskan bahwa akan diadakan program berikutnya periode Oktober/Desember.

Kemudian, saya sampaikan hal ini kepada suami. Harapan saya dari mengikuti program ini adalah untuk menghadirkan kegiatan terencana bagi keluarga kami. Aktivitasnya mengasyikkan untuk Si Teteh, sedangkan kami sebagai orangtua dapat menambah wawasan dan pengalaman sehubungan dengan tumbuh kembang anak. Sehingga pertanyaan saya di atas dapat terjawab. Alhamdulillah, idenya diterima.

Langsung saja saya daftarkan Si Teteh untuk mengikuti Kelas Bayi Bermain periode Oktober/Desember 2015. Kelas pertamanya dimulai Sabtu kemarin (31 Oktober). Penasaran dengan pengalaman pertama kami dalam Kelas Bayi Bermain? Yuk, dibaca selengkapnya.

Program dari  Rumah Dandelion ini bertujuan untuk merangsang stimulasi perkembangan anak melalui aspek motorik kasar, motorik halus, sosial emosional, dan kognitif. Poin yang sesuai dengan salah satu cara dalam metode homeschooling keluarga kami. Di samping itu, kegiatan ini juga ditujukan untuk meningkatkan ikatan emosional antara orangtua dan anak melalui bermain.

Tujuan yang satu ini berhubungan dengan keinginan saya untuk meningkatkan interaksi Bob (baca: panggilan suami saya, pengganti panggilan bapak, karangan Bob sendiri) dalam bermain dengan Si Teteh. Bukan berarti suami saya jarang berinteraksi dengan Si Teteh. Namun, waktu yang dimilikinya untuk bermain dengan Si Teteh itu terbatas. Hanya beberapa jam di pagi hari untuk sarapan bersama sebelum berangkat kantor, sisanya di hari Sabtu dan Minggu. Di akhir pekan pun suami juga banyak berkegiatan, seperti membantu saya menyelesaikan pekerjaan rumah (beruntungnya saya...haha). Sehingga keikutsertaan kami dalam Kelas Bayi Bermain ini harapannya dapat meningkatkan interaksi khusus dalam bermain antara Si Teteh dan Bob.

Ok, lanjut ke pengalaman dari pertemuan perdana. Si Teteh dijadwalkan masuk ke dalam Kelas Kepompong B, yang pertemuannya dilaksanakan setiap Sabtu siang. Kelas Kepompong ini diikuti oleh anak-anak berusia 12-18 bulan. Program periode Oktober/Desember ini diadakan di Rimba Baca (Cilandak), salah satu tempat tujuan yang ingin kami kunjungi tetapi baru kali ini kesampaian. Awalnya agak sulit untuk kami menemukan tempatnya, karena tidak ada papan nama yang menghadap ke jalan, tetapi akhirnya kami berhasil datang beberapa menit sebelum kelas dimulai. Fyuh.

Pertemuan ini dimulai oleh Tante Nadia dengan penjelasan tentang isi acara. Sesinya meliputi skrining tumbuh kembang anak berdasarkan motorik halus, motorik kasar, personal sosial, dan bahasa. Jadi, bermain bersamanya baru akan dimulai di kelas minggu depan. Setelah penjelasan, kami diajak bernyanyi bersama untuk membuka kelas. Kemudian peserta dari Kelompok Kepompong B, yang terdiri dari 10 anak, dibagi menjadi beberapa grup.

- Sedang memperhatikan Rui beraksi -

- Di saat konsentrasi kelas sudah menurun, bebaslah -


Si Teteh memiliki dua teman di dalam grup kecilnya, yaitu Rui dan Al. Hari ini ada beberapa skrining perkembangan yang diberikan kepada mereka bertiga, beberapa diantaranya dicoba dipraktekkan langsung, sisanya ditanyakan kepada para orangtua. Kemampuan yang ditanya/diuji diantaranya:

  • bertepuk tangan
  • menerima dan mengembalikan bola
  • berjalan, berlari, jalan mundur, dan melompat.
  • menjumput benda kecil (seperti kacang merah) dengan ibu jari dan jari telunjuk
  • menumpuk tiga balok kecil
  • meletakkan tiga balok kecil ke dalam gelas
  • mengucapkan satu kata dan dua rangkai kata
  • melambaikan tangan (seperti dadah-dadah)
  • menaiki anak tangga (dengan merangkak)
  • memegang sendok dan pura-pura menyuapi boneka
  • mengasosiasikan benda yang disebut (seperti kucing) dengan menunjuk gambar yang sesuai
  • cara menunjukkan keinginan (contoh: menunjuk objek yang diinginkan bila diluar jangkauan)

Sekiranya, itu yang dapat saya ingat. Walaupun hal-hal yang diuji terkesan sepele atau biasa, ini merupakan pengalaman yang bagus untuk kami. Karena kami jadi lebih mengetahui perkembangan apa yang krusial. Hal ini juga membuat hati kami (baca: saya) lebih tenang. Alhamdulillah, hasil skrinning tumbuh kembang Si Teteh sesuai dengan usianya.

Perkenalan dengan keluarga lain juga merupakan hal yang penting untuk kami. Dari kelas pertama ini, kami sudah mendapatkan beberapa teman bermain baru untuk Si Teteh. Juga untuk kami, walaupun masih sebatas bertukar sedikit informasi mengenai tempat tinggal, kebiasaan anak, rutinitasnya, dll. Intinya, pertemuan pertama ini menyenangkan untuk kami sekeluarga. Tidak sabar untuk bermain bersama minggu depan.

Kegiatan menarik apa yang sudah teman-teman lakukan bersama keluarga minggu ini?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabaraktuh.

4 komentar :

  1. Balasan
    1. Waktu itu kalau ga salah sekitar 1,7 atau 1,8 juta per periode (8 pertemuan). Mungkin sekarang sudah berbeda. Kalau mba mau, saya ada contact person-nya. :)

      Hapus
  2. bukannya 1.2 - 1.3 juta ya buat 1 term? atau sudah naik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ya, mba. Saya juga sudah rada lupa karena sudah lama. Yang pasti ada perbedaan biaya ditingkatan kelas kupu dan kepik. Seandainya ingin tahu lebih pasti dapat menghubungi tim rumah dandelion di 0838 99427281 ...mohon maaf kalau saya salah :)

      Hapus

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .