Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Minggu, 08 November 2015

Sesi Kedua Kelas Bayi Bermain: Mengenal Dua Indra Penting Selain Lima Panca Indra Utama


Tahukan teman-teman, bahwa indra manusia itu bukan hanya lima melainkan tujuh indra?

Ternyata selain lima indra yang pada umumnya diketahui (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan peraba) adapula dua indra lain yang sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak. Kedua indra tersebut adalah vestibular dan proprioseptif.

Rumah Dandelion menjelaskan bahwa indra vestibular memberikan kemampuan untuk mendapatkan informasi tentang posisi tubuh di sebuah ruang, yang berhubungan dengan gerakan dan keseimbangan.Di saat seorang anak bersepeda, indra vestibular bertugas untuk menjaga keseimbangannya. Sedangkan yang dimaksud dengan indra proprioseptif adalah indra yang memberikan informasi tentang keberadaan dan aktivitas anggota tubuh.* Kita dapat mengetahui letak gigitan nyamuk dikarenakan kinerja indra proprioseptif ini.

Jika kedua indra ini berfungsi secara otomatis dan efisien maka seorang anak akan memiliki perhatian yang baik terhadap lingkungannya. Hal ini sangat penting agar anak dapat menjelajahi sekitarnya dengan aman. Koordinasi, kontrol tubuh, dan perencanaan motorik dipengaruhi oleh kedua indra ini.

Hal-hal tersebut baru saya ketahui dari Kelas Bayi Bermain sesi kedua kemarin. Tujuan dari permainan sensori yang dihadirkan oleh Rumah Dandelion adalah untuk merangsang indra-indra tersebut. Ingin tahu permainan apa saja yang kami lakukan, dan seberapa serunya? Disimak terus ya dalam tulisan ini.

Untuk mengawali kelas, seluruh peserta dan tim Rumah Dandelion membukanya dengan bernyanyi. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan kegiatan dan pemahaman tentang dua indra yang telah saya jelaskan di atas.

Kelas dilanjutkan dengan perkenalan dari masing-masing peserta. Setiap anak diminta untuk mengambil dua gelang kerincing. Tim Rumah Dandelion menanyakan nama dan kabar dari setiap anak, yang kemudian dijawab oleh anak ataupun dibantu oleh orangtua sambil membunyikan gelang kerincing. Tujuannya melatih anak untuk lebih mengenal nama sendiri.
- Atas: Bergaya dengan gelang kerincing | Bawah: bernyanyi bersama -

Lalu lanjut dengan bernyanyi bersama "pundak, lutut, kaki". Bertujuan untuk lebih mengenalkan anak kepada beberapa anggota tubuhnya. tentu saja juga untuk menyemarakkan kelas. Tante Ori yang memimpin nyanyian pun penuh dengan semangat, membuat suasana semakin meriah. Si Teteh terlihat semakin meningkat mood-nya. Maklum, Si Teteh ini termasuk anak slow-to-warm-up dalam suasana baru atau ramai.

Lanjut ke sesi bermain, sesi kedua kemarin meliputi tujuh permainan seru. Permainannya yaitu berjalan di atas balok titian, melatih keseimbangan di atas gym ball, menggulung anak dalam selimut, berdiri di atas beanbag, memasuki terowongan, membuka dan menutup botol, dan bermain dengan cloud dough. Tim Rumah Dandelion menekankan bahwa ada kemungkinan anak tidak langsung ingin ikut serta dalam permainan, sehingga orangtua diharapkan dapat bersabar sambil memberikan motivasi.

Lalu dimulailah bagian pertama dengan lima permainan sekaligus - gym ball, balok titian, sandwich selimut, terowongan, dan beanbag. Permainan yang dicoba pertama oleh Si Teteh adalah gym ball, yang tujuannya untuk melatih keseimbangan. Si Teteh diletakkan di atas gym ball dalam posisi tengkurap. Sambil dipegangi, gym ball digerakkan maju-mundur dan kiri-kanan. Awalnya Si Teteh ragu-ragu dengan mata berkaca-kaca, tetapi lama-kelamaan mulai menikmati. Kemudian dicoba tahap berikutnya dengan posisi telentang. Yak, Si Teteh menolak mentah-mentah dengan menangis sekuat tenaga. :''')

- Atas: Mata berkaca-kaca di awal bermain dengan gym ball | Bawah: Sebelum sesi nangis dimulai -

Permainan kedua yang dilakukan oleh Si Teteh adalah berjalan di atas balok titian. Maksud dari balok titian ini yaitu juga untuk melatih keseimbangan dan melatih otot tumit dan telapak kaki agar lebih stabil dalam berjalan. Selama prosesnya Si Teteh masih dipegangi oleh Bob, dan konsentrasinya agak buyar kesana kemari. Permainan ini tidak membuat Si Teteh takut. Mungkin biasa saja kali ya sensasinya...hehe.

Setelah melewati balok titian, yang terdekat adalah area bermain dengan selimut. Si Teteh digulung di dalam selimut seperti sandwich. Harapannya untuk melatih kognitif, yang mendorongnya untuk mencari jalan keluar dengan berguling kembali ke arah awal gulungan selimut. Namun, pada kenyataannya Si Teteh langsung menangis ketika digulung...kocak...ibunya malah ketawa ngikik. Percobaan kedua dilakukan dengan Bob ikut menggulung diri bersama Si Teteh di dalam selimut. Yup...tetap menolak. Ya sudahlah, kita lanjut main yang lain.

Permainan berikutnya yang juga melatih kognitif adalah melintasi terowongan. Si Teteh dan Bob di bagian awal terowongan dan saya berada di ujungnya. Maksudnya untuk memotivasi Si Teteh melintasinya. Eh, bukannya masuk terowongan, alih-alih Si Teteh mengajak saya bermain 'ci luk ba'. Setelah beberapa menit diusahakan, dan karena antrian masuk terowongan semakin panjang, terpaksa kami beralih pada permainan selanjutnya.

Beanbag merupakan permainan terakhir dalam bagian bermain pertama. Selain untuk melatih keseimbangan, bermain di atas beanbag juga bertujuan melatih integrasi sensorik anak. Tekanan-tekanan yang didapatkan tubuh dari bergerak-gerak di atas beanbag dapat menstimulasi sistem saraf anak. Di atas beanbag Si Teteh hanya menginjak-nginjaknya saja sambil melihat seluruh isi kelas yang lagi bermain (baca: bengong). Mungkin perlu waktu lebih lama dan lebih tenang untuk mendapatkan efek terapi permainan dari beanbag ini.

- Konsentrasi penuh -

Setelah bagian pertama selesai, berikutnya adalah kegiatan bermain dengan botol-botol yang sudah diisi dengan beragam barang menarik. Ada botol yang berisi pom-pom, pita-pita, adapula yang berisi kerang congklak. Setiap botol memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda. Tujuan utama dari permainan ini yaitu melatih gerakan bilateral. Gerakan ini merupakan koordinasi antara kedua tangan, yang contohnya digunakan untuk memutar botol untuk membuka dan menutupnya. Kemudian, anak juga dilatih untuk mengeluarkan dan memasukkan benda yang bertujuan melatih kemampuan motorik halus. Si Teteh belum terlalu handal dalam memutar tutup botol. Namun, ia sangat suka dengan proses mengeluarkan dan memasukkan benda-benda kecil di dalam botol.

- Belum lengkap tanpa masuk mulut -

Selesai dengan botol-botol, bagian bermain terakhir diisi dengan permainan sensoris. Setiap anak dibagikan satu wadah berisi tepung terigu, minyak, pewarna makanan, sendok takar, dan cetakan. Yay! Bermain dengan cloud dough. Sudah lama ingin mencoba permainan ini, tapi saya selalu menundanya. Ibu membatin "Maaf ya, nak". Sebelumnya, Si Teteh kurang suka permainan jenis sensoris seperti ini. Tetapi di saat Kelas Bayi Bermain kemarin, Si Teteh cukup bersemangat dan konsentrasi membuat cloud dough. Mungkin hal ini disebabkan karena Si Teteh dibiasakan main dengan tanah, rumput, bebatuan, dan yang lainnya di halaman rumah. Alhamdulillah, rutinitas sederhana kami membawa kemajuan dalam aspek sensoris. Dan, Si Teteh masih saja mencoba merasakan adonan cloud dough, jadi cemong deh.


Permainan cloud dough berakhir, kami pun dipersilahkan untuk membersihkan diri. Kemudian peserta dikumpulkan kembali. Kelas kemarin ditutup dengan permainan parasut, yang tujuannya untuk memberikan tanda kepada anak-anak bahwa kelas telah usai. Parasut ini akan diulang terus dalam sesi-sesi berikutnya. Ternyata, seru juga lho. Anak-anak pun bersemangat sekali ikut serta dalam proses penutupan kelas. Ditunggu lagi sesi berikutnya minggu depan.

PS: Sebelum kami pulang, tim Rumah Dandelion membagikan hasil skrining tumbuh kembang yang dilakukan pada pertemuan pertama. Alhamdulillah, perkembangan Si Teteh sesuai dengan usianya.

Sudahkan teman-teman mengetahui tentang kedua indra - vestibular dan proprioseptif - selain kelima panca indra yang biasa dikenal? Bagaimana cara teman-teman merangsang indra ini untuk anak? 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh


(*) Sumber: http://rumahdandelion.com/mengenal-manfaat-permainan-sensori/#more-41

2 komentar :

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .