Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Minggu, 27 Desember 2015

Crispy Chicken Livers


Ingin menyiasati agar anak dapat menikmati hidangan hati ayam?


Jawabannya ada di sini. Kali ini saya ingin berbagi resep baby-led weaning favorit Si Teteh selain Eggy Broccoli Bites. Resep ini tercipta setelah saya menyajikan hati ayam kukus yang ditolak mentah-mentah oleh Si Teteh di saat usianya 7 bulan. Di saat saya mencoba hati ayam kukus tersebut, saya pun enggan untuk memakannya. Aroma dan rasanya yang amis, karena tidak diberi bumbu,  sangat tidak menggugah selera. Namun, berat hati ini untuk membuangnya karena takut mubazir.

Kemudian saya berusaha mencari cara untuk menyiasatinya. Dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah, saya berpikiran untuk memanggang hati ayam tersebut. Di dapur kami selalu tersedia breadcrumb, sehingga bahan tersebut terpilih menjadi penyelamat nomor satu. Lalu saya mencari bahan lain sebagai perekat adonan. A-ha! Kebetulan saat itu di kulkas tersedia potongan buah naga merah. Ingin tahu bagaimana saya membuat crispy chicken livers? Silakan disimak selengkapnya.


Resep freezer friendly ini menghasilkan -/+ 225 crispy chicken livers (sesuai dengan takaran di saat membentuk)

Bahan-bahan yang dibutuhkan:
  • 6 hati ayam kampung segar
  • 2 cangkir tepung roti
  • 8-10 potong buah naga merah

Cara:
  • Bersihkan hati ayam, kemudian kukus selama 20 menit menggunakan api besar.
  • Setelah matang, tiriskan dan dinginkan dalam suhu ruang.
  • Potong buah naga (ukuran sedang) menjadi 16 bagian, dan gunakan 8-10 bagian saja (atau secukupnya).
  • Masukkan hati ayam yang sudah didinginkan dengan potongan buah naga ke dalam food processor, lalu hancurkan.
  • Pindahkan adonan hati ayam yang telah bercampur dengan buah naga ke dalam mangkuk besar. Lalu tambahkan dua cangkir tepung roti. Aduk rata.
  • Letakkan adonan yang telah dicetak/dibentuk (sesuai keinginan) ke atas loyang yang telah dilapisi kertas roti.
  • Panggang dengan suhu 180°C selama 20 menit. Balik arah loyang (yang di dalam, menjadi di dekat pintu oven) pada 10 menit pertama.
  • Setelah selesai, dinginkan dan hidangkan.

Tips:
  • Saya menggunakan sendok takar (ukuran 1 jumput/a pinch) untuk membentuk adonan, agar setiap ukurannya serupa. Sesuaikan ukuran dengan kemampuan anak.
  • Jika adonan terlalu kering, akan susah melekat. Sebaiknya tambahkan potongan buah naga sebagai perekat.
  • Jika adonan terlalu basah, akan sangat lengket, yang meyulitkan pula ketika dicetak. Sebaiknya tambahkan tepung roti jika hal ini terjadi.
  • Hasil dari satu batch resep ini biasanya saya simpan dalam freezer setelah dingin. Dapat bertahan kurang lebih dua minggu di dalam freezer (kulkas dua pintu, freezer terpisah). Hangatkan di dalam microwave selama kurang lebih 1 menit. Periksa kembali tingkat kepanasannya sebelum dihidangkan untuk anak. Atau dapat disajikan secara langsung tanpa dihangatkan.

Informasi penting[1]:
  • Hati ayam memiliki beragam kandungan bermanfaat, seperti Vitamin, A, D, E, B12, folic acid dan zat besi.
  • Selain itu, hati ayam merupakan sumber protein yang sangat baik. Dalam 100 gram hati ayam terkandung 40% kebutuhan protein yang dibutuhkan tubuh dalam sehari.
  • Namun, hati merupakan tempat penyaringan racun. Walaupun racun telah disaring dan tidak disimpan di dalam hati, hal ini tetap perlu diperhatikan. Sehingga, dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi hati ayam secara berlebihan. Terutama untuk ibu hamil dan bayi.

Berminat untuk mencobanya?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Sumber:
[1]http://www.katalogibu.com/kesehatan/bahaya-hati-ayam-untuk-bayi-dan-ibu-hamil-perhatikan-ini.html

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .