Pencarian Dokter Kandungan (Bagian II - Selesai)

Bagaimana kelanjutan cerita saya dalam mencari dokter kandungan yang tepat untuk kehamilan kali ini?

Sebelumnya saya pernah menulis tentang perjalanan saya (baca: dan suami) dalam mencari dokter kandungan untuk kehamilan calon adiknya Si Teteh. Setelah mengalami lika-liku, akhirnya kami sudah memantapkan diri untuk memilih satu dokter spesialis kandungan di sebuah rumah sakit ibu dan anak di bilangan Jakarta Pusat. Mari disimak dokter dan rumah sakit yang kami pilih, berikut alasannya.

Setelah menulis postingan pertama mengenai pencarian dokter kandungan, saya memeriksakan diri ke dr. Ika Sri Purnamaningsih SpOG di RSIA Tambak. Saat itu usia kandungan saya baru mencapai 12 minggu. Kesan pertama, alhamdulillah dokternya ramah, komunikatif, dan cukup santai saat menjelaskan. Alhamdulillah juga, dokternya memakai jilbab. Bagi saya, ini merupakan nilai lebih.

Saat konsultasi pertama kali, saya langsung menjelaskan bahwa sejak Si Teteh di dalam kandungan saya sudah mengkonsumsi Blackmores sebagai suplemen kehamilan. Suplemen tersebut terus saya konsumsi selama masa menyusui sampai saya hamil kembali. Setelah mempelajari kandungan dari Blackmores dr. Ika pun menyetujuinya.

Beliau hanya menambahkan Maltofer sebagai suplemen zat besi, karena menurutnya zat besi yang terkandung di dalam Blackmores belum sesuai yang dibutuhkan. Saya pun setuju, karena pada kehamilan kali ini - terutama di trimester pertama - lebih sulit untuk mengkonsumsi beragam jenis makanan.

Beberapa minggu kemudian, dr. Ika menyarankan untuk mengkonsumsi Eazycal - suplemen yang mengandung kalsium. Alasannya, di usia kehamilan yang semakin besar kebutuhan kalsium ibu hamil meningkat. Beliau tetap menyarankan untuk mengimbanginya dengan mengkonsumsi susu.

Menurut saya, suplemen-suplemen tambahan yang diberikan oleh dr. Ika masih wajar. Seandainya saya dapat lebih rajin dan yakin untuk mendapatkan zat besi dan kalsium dari bahan makanan/minuman yang alami, kemungkinan saya tak akan mengkonsumsi suplemen-suplemen tersebut. Namun, karena kondisi nafsu makan yang lebih mudah terganggu dalam kehamilan kali ini saya memilih untuk mengikuti saran beliau.

Dalam memberikan penjelasan terhadap kendala yang ada, dr. Ika terbilang cukup santai dan menenangkan. Pada usia kehamilan 29 minggu, beliau memberitahukan bahwa air ketuban saya kurang dari sebelumnya. Saya pun agak kaget, tetapi dr. Ika menerangkan ini dapat disebabkan karena saya kurang minum. Saya baru tersadar, memang belakangan saya sering lupa minum air karena sering tenggelam dalam pekerjaan rumah sambil mengurusi Si Teteh.

Alhamdulillah, saat pemeriksaan terakhir di usia kehamilan 33 minggu, air ketuban saya kembali normal. Namun, dr. Ika menjelaskan bahwa ada sesuatu di sekitar leher janin. Ternyata ada lilitan tali pusat. Saya dan suami langsung tersentak, wajah kami pun berubah menjadi tegang. Dengan tenangnya beliau menjelaskan bahwa ini biasa. Kemungkinan disebabkan karena si baby yang super aktif, karena pada pemeriksaan sebelumnya belum seperti ini.

Saya pun menyadari bahwa calon adiknya Si Teteh ini memang gerakannya luar biasa aktif. Dokter Ika pun lanjut menjelaskan, ini hanya terlilit satu kali. Sebenarnya, kalau terlilit lebih dari satu kali pun tidak masalah asalkan tali pusatnya panjang. Jadi menurut beliau ini masih normal, dan tidak perlu khawatir.

Si Teteh yang selalu setia menemani kami memeriksa calon adiknya, di area parkir RSIA Tambak.

Mendengarnya memberikan penjelasan seperti itu membuat saya lebih tenang. Semoga saja memang lilitan ini nantinya tidak akan menjadi kendala saat persalinan. Aamiin Ya Rabb. Mohon doanya ya. ^_^

Selain itu dr. Ika juga memotivasi saya untuk berpuasa selama hamil. Bagi saya yang belum pernah berpuasa saat hamil sebelumnya, penjelasannya cukup membuat saya bersemangat untuk menjalani ibadah puasa Ramadhan ini. Beliau menjelaskan bahwa lebih mudah untuk berpuasa bagi yang usia kehamilannya sudah besar seperti saya.

Ia pun meyakinkan saya, jika ibu tidak merasakan gemetar atau lemas berlebihan, tidak sampai keringat dingin, Inshaa Allah janin pun akan kuat. Tidak perlu juga khawatir tentang air ketuban saya yang pernah berkurang, asalkan minum air putih secukupnya di saat sahur dan berbuka puasa. Alhamdulillah, sampai saat ini puasa saya lancar. Di usia kehamilan 33 minggu ini, berat badan saya stabil, berat badan bayi dan air ketuban pun normal.

Hal lain yang membuat saya nyaman saat ini selain dr. Ika, yaitu RSIA Tambak. Pertama, lokasinya masih cukup terjangkau dari rumah kami yang terletak di Kelapa Gading Jakarta Utara. Kami selalu melakukan pemeriksaan kandungan dengan dr. Ika di hari Rabu pagi. Kami hanya memerlukan waktu sekitar 45 menit dari rumah.

Selain itu, kondisi rumah sakitnya sangat sepi di hari Rabu pagi. Sehingga hal ini merupakan kenyamanan tersendiri untuk kami. Mungkin keadaannya berbeda kalau kami berkunjung di akhir pekan.

Saya pun cukup puas dengan cara mendaftarkan diri untuk pemeriksaan di RSIA Tambak. Cara pendaftarannya cukup menelepon atau dilakukan setelah melakukan pemeriksaan. Saya biasa mendaftar 1 bulan sebelum pemeriksaan sebelumnya. Alhamdulillah, hampir selalu mendapat nomor antrian pertama. Jika dokter berhalangan hadir atau terlambat, pihak RSIA Tambak menghubungi saya melalui sms.

Kekurangan dari RSIA Tambak yang dapat saya pikirkan saat ini adalah posisinya yang berada tidak jauh dari terowongan Manggarai. Untuk kami yang datang dari arah Jalan Pramuka, cukup memberatkan untuk putar balik jauh setelah terowongan. Selain itu, parkirannya juga sangat sempit. Karena selalu datang di hari Rabu pagi, hal ini belum pernah menjadi masalah. Akan tetapi saya tidak dapat membayangkan saat persalinan nanti, jika kami datang saat parkiran sedang penuh-penuhnya. :s

Untuk suasana dan ukuran kamar, saya belum dapat memberikan review karena kami belum pernah mengunjungi kamarnya. Sedangkan untuk biaya persalinan di RSIA Tambak menurut kami dapat dikatakan tidak terlalu murah juga. Namun, masih lebih terjangkau jika dibandingkan dengan biaya persalinan di rumah sakit kelahiran Si Teteh.

Sekiranya ini ulasan saya mengenai dokter spesialis kandungan Ika Sri Purnamaningsih dan RSIA Tambak. Selama ini saya telah memeriksakan diri sebanyak 6 kali kepada beliau. Alhamdulillah, cocok dan puas. Semoga saya berjodoh untuk dibantu persalinannya oleh dr. Ika di RSIA Tambak.

Semoga tulisan saya kali ini dapat membantu teman-teman yang sedang dalam pencarian dokter kandungan.

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.


Related Post:

• Pencarian Dokter Kandungan (Bagian I)