Dalam periode kali ini, Rumah Dandelion menghadirkan kelas spesial untuk peserta Kelas Kepik. Apa saja sih yang membuat sesi lalu menjadi begitu istimewa?
Sabtu lalu peserta Kelas Kepik dari Cilandak (Rimba Baca) dan Bintaro (Nujuh Bulan Studio) bergabung untuk bermain bola bersama di lapangan futsal Cilandak Town Square. Dalam kesempatan ini kami bertemu kembali dengan teman lama, Ao, yang merupakan teman dalam Kelas Kupu-Kupu Periode lalu. Kami pun senang dapat bergabung dan bermain bersama teman-teman baru dari Bintaro.
Serunya lagi, kelas kemarin dipimpin oleh tiga coach handal perwakilan dari Little Kickers BSD. Coach Tomtom yang memimpin jalannya permainan menggunakan bahasa Inggris, Coach Jaja dalam bahasa Indonesia, dan Coach Fitri yang menjaga lancarnya kelangsungan permainan. Kebayang betapa serunya kelas spesial kemarin? Lebih lengkapnya silakan dibaca.
Walaupun kelas diadakan di lapangan futsal, Tim Rumah Dandelion tetap membuka kelas dengan kegiatan yang biasa kami lakukan dalam sesi pemanasan. Tegur sapa sambil menepuk rebana dan bernyanyi bersama menjadi pilihan sebagai kegiatan pembuka. Kemudian Tim Rumah Dandelion menyerahkan jalannya aktivitas kepada ketiga coach dari Little Kickers.
Langsung dengan semangat Coach Tomtom memperkenalkan diri dan memulai kegiatan pemanasan. Anak-anak dan salah satu pendamping diminta untuk mengikuti gerakan-gerakan menyerupai hewan yang diperagakan oleh Coach Tomtom.
Hewan yang gerakannya ditiru diantaranya adalah gajah dan jerapah. Saat pemanasan, banyak anak yang masih kurang paham dengan kegiatannya. Sehingga perlu bantuan dari orangtua untuk mengarahkan. Termasuk Si Teteh yang dipandu oleh Bob.
Setelah meniru gajah dan jerapah, masing-masing diberikan satu bola. Bola tersebut diperlakukan seolah-olah menjadi benda lain seperti telepon. Seluruh kelas pun pura-pura menelepon dengan bola dan mengatakan, "Halo."
Masuk ke dalam permainan inti pertama yaitu Ice Cream. Dalam aktivitas ini, anak-anak diminta untuk mengambil bola sebagai es krimnya. Kemudian anak-anak perlu mencari kerucut yang digunakan sebagai cone (alas pegang) es krim. Dilanjuti dengan mencari cone yang lebih datar sebagai topping. Maaf saya lupa nama dari cone datar tersebut. :P
Tugas selanjutnya setelah setiap anak selesai "membuat es krim", setiap bagiannya dikembalikan di tempat yang telah disediakan oleh para coach. Kerucut ditumpuk di atas kerucut yang lain, cone datar disusun berdasarkan warna, sedangkan bola dikembalikan ke dalam wadah jaring.
Awalnya Si Teteh kurang paham atas apa yang perlu dilakukannya. Namun setelah diberikan arahan oleh coach dan Bob, akhirnya Si Teteh mampu untuk mengikuti permainan. Hal tersulit untuknya merupakan bagian terakhir dari permainan ini. Si Teteh banyak terpana memperhatikan arahan dari coach.
Permainan berikutnya adalah Penalty. Seperti namanya, dalam kegiatan ini anak-anak diminta untuk mencoba melakukan tendangan penalti setelah melewati rintangan kerucut-kerucut yang ditidurkan. Terdengar mudah, tetapi untuk anak usia dini ternyata permainan ini cukup menantang.
Awalnya Coach Jaja mempraktekkan di depan seluruh kelas yang dengan rapih duduk di pinggir. Kemudian secara bergantian anak-anak dan pendamping diajak untuk mencoba.
Pada percobaan pertama Si Teteh berhasil melewati rintangan dengan melangkah bersama Bob. Saat akan melakukan tendangan penalti, ia lebih memilih memasukkan bola dengan melempar dibandingkan dengan menendang. Karena hal ini, Bob mengajak latihan di pinggir lapangan menggunakan gawang ukuran dewasa.
Setelah berlatih dengan Bob, Si Teteh mencoba lagi. Kali ini ia melewati rintangan dengan menghindarinya ke sebelah kiri. Coach Tomtom yang melihatnya memberikan isyarat bahwa yang dilakukan Si Teteh boleh-boleh saja. Hehe. Tiba waktu menendang, dan akhirnya Si Teteh berhasil memasukkannya ke dalam gawang. Hore!
Selesai dengan Penalty, kelas berlanjut ke dalam permainan utama terakhir yaitu Coach's Room. Coach Tomtom menjelaskan cara bermainnya, lapangan dianggap sebagai ruangan pelatih yang berantakan penuh dengan mainan. Anak-anak diharapkan dapat membantu coach untuk membenahi ruangannya.
Cone datar, yang dianggap sebagai mainannnya, ditebarkan ke beberapa bagian lapangan. Tugas dari setiap anak adalah memungut cone tersebut dan mengembalikan ke tempat yang telah disediakan sesuai dengan warnanya. Warna merah merupakan coach's toy truck, cone berwarna biru adalah boneka. dan yang kuning saya lupa. ^_^
Si Teteh sangat menyukai permainan ini. Dengan semangat ia bergerak kesana-kemari mengumpulkan kerucut-kerucut yang ada di sekitarnya. Ditemani oleh Bob, ia berhasil mengembalikan beberapa kerucut merah, biru, dan kuning ke tempatnya masing-masing.
Tak terasa satu jam hampir berlalu. Anak-anak dan para orangtua pun kelelahan. Termasuk saya yang kali ini area foto-fotonya cukup luas. Sebelum penutupan, kelas diajak untuk melakukan pendinginan.
Anak-anak dan pendamping bersama-sama mengikuti gerakan pendinginan dari Coach Tomtom. Diantaranya bergerak ke kiri dan ke kanan sambil duduk, sampai menjatuhkan badan ke lantai. Setelahnya Coach Tomtom, Coach Jaja, dan Coach Fitri undur dari dari kelas.
Tim Rumah Dandelion pun mengambil alih, dan mengajak kelas untuk melakukan pentupan yang biasa dilakukan. Tentu saja dengan bermain parasut. Anak-anak bergegas memegang parasut sambil bernyanyi bersama dengan para orangtua. Aahhh...selesai juga kelas spesial bersama Rumah Dandelion dan Little Kickers. Tidak sangka akan sungguh melelahkan, dan sangat menyenangkan.
Sudahkah teman-teman mengajak anak berolahraga sambil bermain minggu ini?
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar