Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Kamis, 25 Februari 2016

Sesi Kelima Kelas Bayi Bermain 2016: Serunya Mengasah Motorik Halus Dan Kasar


Melatih motorik halus dan kasar merupakan inti dari rangkaian kegiatan sesi lalu, cukup seimbang antara duduk-duduk manis dan bergerak bersama menghabiskan tenaga.


Selain menstimulasi kemampuan motorik halus dan kasar, tentu saja ada beberapa aspek perkembangan lainnya yang dilatih dalam kegiatan-kegiatan yang kami lakukan dalam kelas Sabtu lalu. Diantaranya koordinasi mata dan tangan, melatih konsentrasi, dan stimulasi kemampuan kognitif.

Tema transportasi juga masih menjadi bagian dari beberapa aktivitas yang kami lakukan. Ternyata banyak cara yang dapat dilakukan untuk menarik minat anak dalam memahami alat-alat transportasi. Untuk mengetahui keseluruhan pengalaman menyenangkan kami, silakan dibaca selengkapnya.


Minggu sebelum sesi kemarin tidak ada kelas, yang merupakan mid-break dari Rumah Dandelion. Sehingga ada jeda satu minggu kami tidak bermain bersama. Hal ini nampaknya cukup berpengaruh pada kesiapan anak-anak dalam mengikuti rangkaian kegiatannya.

Dalam pemanasan sesi sebelumnya Si Teteh sudah mau menepuk rebana saat saling menyapa. Namun, kali ini ia agak ragu-ragu. Sehingga perlu bantuan Bob untuk menepuk rebananya. Alhamdulillah di permainan dengan kerincing Si Teteh mulai bersemangat. Walaupun di saat kelas mulai asyik berkerincingan ia sibuk memperhatikan yang lain.

Sesi pemanasan bagian akhir yaitu bermain kereta-keretaan. Nah, dapat dilihat dari aktivitas ini anak-anak antara agak lupa cara bermainnya atau ragu-ragu dalam ikut serta. Hanya Rui yang berhasil menjadi gerbong mengikuti Tante Ori, sisanya tidak jelas arahnya kesana-kemari. :D

Meronce Dengan Sedotan dan Benang


Aktivitas utama pertama ini merupakan pengulangan dari permainan snake button (memakai dan melepas kancing) dari sesi keempat. Walaupun alat-alat yang dibutuhkan dan cara bermainnya cukup sederhana, tingkat kesulitan kegiatan kali ini lebih tinggi. 

Manfaat dari permainan ini adalah untuk merangsang kemampuan motorik halus, melatih koordinasi antara tangan dan mata. Juga untuk melatih daya konsentrasi anak.

Mulanya orangtua dapat membantu anak memegang salah satu sedotan dengan tangan kiri. Contohkan kepada anak cara memasukkan benang ke dalam sedotan. Kemudian minta anak untuk menarik benangnya.

Setelah anak mulai mengerti dengan konsep permainannya, biarkan anak mencoba sendiri. Jika anak mengalami kesulitan, orangtua dapat membantu mengarahkan. Jika anak mulai frustrasi, bantu melalui hal-hal kecil seperti menegakkan benangnya.


Alhamdulillah, dalam kegiatan ini Si Teteh dapat melaluinya dengan sabar. Berbeda dengan pengalaman-pengalaman kami sebelumnya, yang biasanya dalam hitungan satu/dua menit ia pun sudah ingin beranjak dari tempat duduk. Atau lebih suka memperhatikan teman-teman yang sedang asyik bermain.

Dalam aktivitas meronce kemarin, Si Teteh terlihat sudah lebih percaya diri dan memahami instruksi yang diberikan oleh Bob. Kami pun terkagum-kagum melihat peningkatan dari kemampuannya berkonsentrasi. Senangnya ibumu, nak. ^_^

Tim Rumah Dandelion menjelaskan bahwa hal ini dapat diulang di rumah dengan menggunakan alat-alat yang berbeda. Seperti benang yang lebih keras agar memudahkan anak, ataupun pipe cleaners. Jika anak masih mengalami kesulitan, sedotan dapat diganti dengan yang lebih besar seperti sedotan untuk minuman bubble.

Stimulasi Kognitif Melalui Tema Transportasi


Aktivitas berikutnya dimulai dengan membaca buku bertema transportasi. Anak-anak dengan tenang duduk bersama sambil mendengarkan Tante Ori bercerita dan memperlihatkan isi buku. Maksud dari kegiatan membaca ini sepertinya menggiring ingatan anak-anak tentang konsep atau alat transportasi yang pernah dipahami dari sesi sebelum-sebelumnya ataupun yang telah dilakukan di rumah.

Selesai membaca buku bersama, kami diminta kembali ke tempat masing-masing. Kemudian Tim Rumah Dandelion membagikan kertas bergambar. Gambarnya merupakan perpaduan antara darat (jalan), air (laut), dan udara (langit). Selain kertas berlatar belakang pemandangan sederhana tersebut, masing-masing anak mendapatkan potongan gambar alat-alat transportasi. Diantaranya balon udara, perahu, kapal laut, pesawat, mobil, dan truk.


Manfaat dari permainan ini yaitu untuk melatih kemampuan kognitif, yang berhubungan dengan kemampuan dalam mendiskriminasikan tentang benda-benda tertentu. Anak-anak dilatih untuk memahami termasuk kemanakah benda-benda tersebut (belonging). Harapannya anak dapat mengetahui bahwa pesawat itu alat transportasi udara, kapal dan perahu merupakan alat transportasi air, serta mobil sebagai alat transportasi darat.

Walaupun pada awalnya anak masih kurang paham, tetapi dengan latihan sedikit-demi sedikit anak dapat mengerti konsepnya. Seperti Si Teteh yang kurang mengerti saat Bob memberikan potongan gambar balon udara dan perahu. Setelah dijelaskan, ia mulai mengetahui tempatnya masing-masing saat diminta menaruhnya sendiri. Sedangkan untuk mobil, truk, pesawat, dan kapal laut, nampaknya Si Teteh sudah lebih familiar.

Dadu Enam Sisi: Gerakan Perkembangan


Masuk ke kegiatan selanjutnya, permainan utama terakhir bertujuan untuk mengasah kemampuan motorik kasar anak. Kegiatannya menggunakan dadu enam sisi, yang terdiri dari beberapa gerakan-gerakan dasar yang perlu dilatih. Dadu dihadirkan untuk membuat rangkaian aktivitas ini menjadi menarik. 

Gerakan-gerakannya meliputi: 
  • melompat,
  • melempar bola dengan lengan diangkat ke atas dan memasukkannya ke kotak dalam kursi,
  • menendang bola untuk memasukkan ke dalam gawang,
  • bergelantungan di tangan orangtua ataupun di tongkat,
  • jalan beruang (bear walk),
  • dan menjaga keseimbangan di saat duduk (duduk dengan merentangkan kaki).

Aktivitas yang dilakukan disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Jika anak belum mampu untuk melompat, orangtua dapat mencontohkan agar anak tertarik untuk melakukkannya. Tim Rumah Dandelion menjelaskan, jika anak diminta melompat dan ia hanya menjinjitkan jari atau seolah-olah melompat itu sudah merupakan usaha dari anak. 


Dalam permainan ini, Si Teteh berhasil mencoba untuk melempar bola ke dalam kursi. Peningkatan dari sebelumnya dimana ia belum mampu melempar dengan baik. Kemudian ia mencoba untuk menendang bola ke dalam gawang, tetapi ia lebih memilih untuk melempar bolanya.

Untuk melompat, Si Teteh baru ikut-ikutan mengambil ancang-ancang. Di saat seluruh kelas melompat bersama ia hanya menjinjit saja. Saat seluruh kelas duduk bersama dan menjaga keseimbangan, Si teteh pun ikut serta melakukannya. Ternyata duduk seperti ini baik dilatih khususnya untuk anak yang sering duduk dengan posisi W (W-sitting).

Dua gerakan lainnya, bear walk dan gelantungan, Si Teteh belum ingin melakukannya. Kami berniat untuk mengulangnya di rumah, karena gerakan-gerakan ini cukup sederhana untuk dilakukan. Semoga ia tertarik untuk melakukannya.


Sebelum kelas berakhir, pom-pom dikeluarkan dan anak-anak langsung menyerbu. Si Teteh memilih pom-pom dengan warna yang berbeda. Kali ini ia benar-benar semangat menggerak-gerakkan pom-pomnya sendiri. Nampaknya ia semakin menyukai permainan ini. Selanjutnya parasut pun dikeluarkan. Seperti biasa, dengan percaya diri dan senyum riang gembira Si Teteh ikut serta dalam kegiatan all-time favorite ini. Tak lupa selalu semangat membantu tante-tante beberes.

Sudahkan teman-teman mengasah kemampuan motorik halus dan kasar anak minggu ini?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Related Posts:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .