Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Kamis, 04 Februari 2016

Sesi Ketiga Kelas Bayi Bermain 2016: Belajar Mengantri, Mengenal Bentuk, Dan Berkreasi Bebas

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Rangkaian kegiatan yang kami alami Sabtu kemarin sungguh padat dan menyenangkan. 


Alhamdulillah, kami dapat tiba tepat waktu dalam Kelas Bayi Bermain kemarin. Sehingga kami benar-benar dapat menikmati semua permainan yang dihadirkan Tim Rumah Dandelion. Beberapa manfaat dari kegiatan-kegiatan utamanya yaitu melatih anak untuk mengantri, mengenalkan dan mencocokkan bentuk, serta memberikan kesempatan kepada anak untuk berkreasi secara bebas (open-ended play).

Pada sesi di tahun 2015 lalu kami sudah pernah membiarkan anak bermain bebas dengan slime, balok-balok, dan beberapa alat bermain lainnya. Namun, kali ini open-ended play yang dihadirkan menggunakan water beads. Wah, sungguh menyenangkan bagi anak-anak. Selain itu, di kelas kemarin anak-anak mulai dikenalkan dengan konsep mengantri dan mencocokkan bentuk. Ternyata mengasyikkan sekali kagiatan-kegiatannya. Mari dibaca selengkapnya keceriaan kami Sabtu kemarin.

Sebelum permainan-permainan utama dimulai, kami mengawali kelas dengan memberikan salam menggunakan rebana. Alhamdulillah, akhirnya Si Teteh sudah mau menepuk rebana di saat Tante Nadia menanyakan namanya. 

Setelah bernyanyi 'Apa Kabar' bersama, anak-anak diminta untuk mengambil kerincing dan main menggunakannya. Kali ini orangtua diminta untuk tidak mengarahkan anak untuk menggerakkan kerincingannya. Dengan harapan anak-anak sudah dapat bermain dengan sendirinya.

Ada satu kegiatan warming-up baru yang sangat kami sukai, yaitu bermain kereta-keretaan. Anak-anak diminta untuk berpegangan dan berjalan mengikuti yang terdepan. Seru sekali melihat Si Teteh yang lengket memegangi pundaknya Ica. Ternyata permainan ini juga dapat ditujukan untuk melatih anak mengantri. ^_^

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Bermain Peran: Pembeli Dan Penjual


Lanjut ke dalam permainan utama pertama, ternyata kegiatan ini merupakan pengulangan dari permainan yang tidak sempat kami lakukan minggu lalu. Yay! Senangnya. Minggu lalu permainan ini dilakukan berpasangan, sedangkan kali ini dilakukan beramai-ramai.

Cara bermainnya ada beberapa anak yang akan menjadi penjual dan sisanya menjadi pembeli. Setelah satu giliran, peran akan ditukar. Anak yang menjadi penjual bertugas untuk menunggu di pos-pos yang telah disediakan. Mereka diminta untuk menawarkan barang yang ada di dalam keranjang kepada para pembeli.

Sedangkan anak yang menjadi pembeli diminta untuk mendorong troli belanja mengikuti pita yang tersedia di lantai. Pita tersebut akan mengarahkan kepada para penjual yang sedang menunggu. Jika ada satu anak yang sedang membeli di satu pos, anak yang berada di belakangnya harus menunggu.

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Tujuan dari permainan ini untuk mengajarkan anak konsep mengantri dan menunggu dengan sabar. Selain itu, kegiatan ini juga dapat digunakan untuk mengasah daya konsentrasi anak.

Seperti Si Teteh yang terbilang cukup sulit untuk fokus, permainan ini merupakan kegiatan yang menantang. Terutama di saat ia berperan menjadi pembeli. Karena Si Teteh lebih memperhatikan teman-teman dan seluruh isi kelas yang heboh bermain. Sehingga ia suka lupa dengan alur pita yang harus dilewatinya. Terkadang ia mendorong troli dengan benar, terkadang menarik atau mendorong ke arah sebaliknya. Hehe.

Mencocokkan Gambar


Setelah mengerahkan banyak energi dalam permainan pembeli dan penjual, kami melanjutkan dengan kegiatan yang lebih tenang. Masih dengan tema transportasi seperti dalam sesi minggu lalu, tetapi tujuan permainan kali ini adalah mencocokkan gambar alat-alat transportasi dengan siluetnya. Manfaat dari kegiatan ini adalah stimulasi persepsi visual anak.

Tim Rumah Dandelion telah menyediakan 8 kartu untuk tiap anak. Permainan dapat diawali dengan menggunakan 2 kartu siluet dan 1 kartu alat transportasi. Tujuannya agar anak tidak bingung.

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Kemudian di tengah kegiatan kami dipersilahkan untuk menukar 1 set kartu yang kami miliki dengan teman terdekat. Asiknya kartu-kartu ini boleh kami bawa pulang.

Di saat awal bermain Si Teteh langsung mampu mencocokkan beberapa kartu yang kami sajikan. Wah, tidak menyangka. Ternyata ia dapat melakukannya, dan kami sebagai orangtuanya tidak tahu sama sekali. :p

Bermain Bebas Dengan Water Beads


Kegiatan utama terakhir termasuk jenis permainan bebas (open-ended play). Water beads merupakan alat utama yang digunakan dalam kegiatan ini. Dengan tujuan untuk merangsang indra peraba (sensori taktil). Anak-anak dapat mengenal tekstur sambil belajar diferensiasi objek.

Permainan ini juga bertujuan untuk memfasilitasi anak-anak yang memiliki profil sensori yang berbeda. Hipersensitif mudah terganggu dengan tekstur atau suara yang tidak biasa. Sedangkan yang hiposensitif memerlukan stimulasi lebih untuk dapat merasakan sensasinya.

Untuk kedepannya, permainan ini dapat dikembangkan dengan menyortir warna water beads dan  menuangkannya dari wadah yang satu ke yang lain. Kemudian anak dapat diminta untuk membawanya di dalam wadah dengan tujuan melatih keseimbangannya.

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Di awal permainan, orangtua menunjukkan beberapa variasi cara bermain, seperti menunjukkan cara menuang water beads dengan alat-alat yang ada atau memberikan es batu yang tersedia di dalam bin. Namun setelah beberapa saat, orangtua hendaknya membiarkan anak bermain sendiri agar ia dapat berkreasi sesuai dengan keinginannya.

Di dalam kegiatan ini Si Teteh bermain bersama Rayyan. Mereka pun terlihat sangat asik bermain dengan water beads. Bahkan waktu ditambah beberapa menit oleh Tim Rumah Dandelion karena anak-anak sangat fokus pada water beads. Ini merupakan inspirasi yang sangat baik untuk ditiru di rumah, karena Si Teteh dapat berdiam cukup lama menikmati permainan ini.

Setelah bermain berpasang-pasangan, Tante Ori menyediakan beberapa bin berisi water beads di tengah ruangan. Anak-anak diminta untuk bermain beramai-ramai. Hasilnya seluruh isi kelas sibuk bermain di tengah. Lalu Si Teteh menumpahkan cukup banyak water beads karena diminta membawakan satu mangkuk kepada Bob. Oops.

rumah-dandelion-konsep-mengantri-shape-open-ended-play

Sampailah kami di penghujung kelas, dan pom-pom pun dikeluarkan. Anak-anak langsung sibuk mengambil. Ternyata Si Teteh tidak perlu diarahkan lagi dalam menggerakkan pom-pomnya. 

Kemudian ada kejutan dari Tim Rumah Dandelion, permainan parasut! Kangen sekali dengan permainan ini. Si Teteh pun langsung memegangi parasut dan riang gembira ikut serta menggerakkannya.

Sudahkah teman-teman mengajarkan anak konsep mengantri? Kegiatan bebas apa yang digemari oleh anak?


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


2 komentar :

  1. Jesh, your blog is beautifully written. Engaging & very informative! Seneng bgt liat Ayisha menikmati permainan2 di kelasnya. Ijin contek bbrp aktivitas buat Aida yaa 😊. Hope to see you soon!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi, Ib Ken, makasi ya sudah baca. Semoga bisa bermanfaat untuk inspirasi permainan Aijan di rumah. Peluk dan cium <3

      Hapus

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .