Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Kamis, 11 Februari 2016

Sesi Keempat Kelas Bayi Bermain 2016: Stimulasi Persepsi Visual dan Indra Vestibular


Kelas kemarin dipenuhi dengan messy play dan permainan sensori vestibular. Kira-kira kegiatannya seperti apa ya?


Dalam Kelas Bayi Bermain Sabtu lalu, Tim Rumah Dandelion telah mempersiapkan beberapa aktivitas menarik untuk kami. Ternyata permainan-permainannya tidak kalah seru dengan rangkaian kegiatan dari sesi ketiga minggu lalunya. Tujuan utama dari aktivitas yang dihadirkan diantaranya untuk merangsang persepsi visual, kemampuan motorik halus, dan stimulasi indra vestibular.

Dari manfaat tersebut, kegiatan utama kelas dibagi menjadi tiga. Aktivitas pertama dan kedua dilakukan dengan tenang sambil duduk. Sedangkan permainan utama terakhir diliputi dengan banyak kegiatan fisik. Foto di atas merupakan hasil dari messy play dalam kegiatan pertama. Menarik ya? Ayo dibaca saja untuk mengetahui keseluruhan aktivitas yang kami lakukan Sabtu kemarin.


Seperti biasa, kelas dimulai dengan bertegur sapa dengan menyebutkan nama sambil menepuk rebana. Kemudian kelas dilanjutkan dengan bernyanyi bersama, kegiatan bermain dengan kerincing, dan bermain kereta-keretaan. Berbeda dengan main kereta sesi sebelumnya, kali ini Si Teteh kurang berkonsentrasi untuk mengikuti Rui yang berada di depannya. Bahkan ia sempat putar balik dan hampir menabrak Sachi. ^_^

Messy Play: Mencetak Pola Dengan Busa dan Cat


Kegiatan utama pertama bertujuan untuk melatih motorik halus dan belajar persepsi visual, yang merupakan pengulangan dari sesi sebelumnya. Minggu lalu, persepsi visual anak dirangsang dengan cara mencocokkan gambar dengan siluetnya. Namun dalam kelas kemarin, cara yang digunakan adalah mencetak pola gambar.

Pola gambar yang disediakan yaitu bentuk kuda. Kemudian pola tersebut direkatkan pada kertas alas. Setelah direkatkan orangtua dapat memberi contoh cara menggunakan busa yang dijadikan alat mewarnai setelah dikenakan pada ragam cat yang ada.

Lalu biarkan anak bereksplorasi mewarnai pola dan kertas menggunakan busa tersebut. Pandu anak agar seluruh pinggir pola (bagian kertas di luar pola berbentuk kuda) diwarnai. Setelah itu, oangtua dapat melepas pola gambar kuda dari kertas alas.

Hasil dari mewarnai tersebut akan mencetak pola gambar kuda pada kertas alas. Tawarkan anak untuk merekatkan googly eye (mata-mataan) pada kepala kuda. Nah, jadi deh.


Pada pelaksanaannya, Si Teteh sangat menyukai kegiatan ini. Bob (baca: suami) hanya mencontohkan cara mewarnai sedikit saja, lalu dengan riang gembira ia melanjutkan sampai pola gambar dan pinggirnya dipenuhi warna. Saat cetakan telah jadi dan sudah diberi mata, kami pun bersorak sorai. Terlihat Si Teteh merasa senang akan hasil karyanya.

Hasil karyanya kami bawa pulang dan dipajang. Tujuannya untuk mengingatkan Si Teteh atas pencapaiannya dalam berkarya, sehingga meningkatkan kepercayaan dirinya.

Memakai dan Melepas Kancing


Setelah selesai dengan messy play kami melanjutkan kelas dengan bernyanyi terlebih dahulu. Lalu masuklah pada kegiatan utama berikutnya yaitu belajar memakai dan melepas kancing. Manfaat dari aktivitas ini adalah untuk mengasah kemampuan motorik halus anak, yang memerlukan koordinasi kedua tangan dan mata.

Permainan ini menggunakan alat yang terdiri dari tali kain flanel, bantal-bantal flanel kecil dan kancing berukuran besar. Diujung tali flanel yang atas terdapat satu kancing besar, sedangkan ujung yang satu lagi berupa kain flanel untuk menahan barang-barang yang dimasukkan ke dalam tali tersebut.


Saat mulai bermain, bantal-bantal kecil yang beragam bentuknya sudah dalam keadaan dimasukkan. Tujuannya untuk memudahkan anak, karena lebih mudah untuk mengeluarkan daripada memasukkan. Lalu mulailah dari bantal-bantal yang lebih besar dahulu.

Setelah diberikan contoh, biarkan anak berusaha untuk melakukannya sendiri. Tak lupa beri pujian jika anak berhasil melakukannya. Permainan ini dapat ditingkatkan kesulitannya dengan cara mensortir warna dan mensortir bentuk.

Dalam prosesnya, Si Teteh masih mengalami banyak kesulitan dalam kegiatan ini. Sehingga yang ia lakukan banyak meminta Bob untuk memasukkan dan mengeluarkan bantal-bantal tersebut. Tak lama, konsentrasinya pun buyar karena permainannya masih sulit untuk dilanjutkan. Kegiatan ini menjadi PR untuk diulang di rumah. :p

Permainan Sensori Vestibular


Dari bermain sambil duduk dan anteng-anteng, kelas dilanjutkan dengan aktivitas yang lebih bersemangat dan menguras tenaga. Tema kegiatan utama terakhir ini berhubungan dengan stimulasi indra vestibular. Tujuan dari permainan ini untuk melatih keseimbangan anak, juga membiasakan anak agar tidak mudah mabuk saat berkendara atau bergerak.

Bagi yang belum mengetahui, indra vestibular pernah menjadi tema dalam Kelas Bayi Bermain 2015 lalu. Silakan dibaca jika berkenan.


Kegiatan diawali dengan permainan sensori vestibular tanpa alat. Orangtua diminta menggendong anak dengan memegang di bagian ketiak anak. Lalu Tim Rumah Dandelion mengarahkan gerakan dari berputar, maju ke depan, mundur ke belakang, goyang ke kiri dan ke kanan. 

Kebanyakan para bapak yang melakukan aktivitas ini, walaupun ada juga ibu-ibu yang menggendong anak. Anak-anak pun terlihat sangat menyukai permainan ini. Seperti Si Teteh yang penuh dengan senyuman dan tertawa kecil selama digendong oleh Bob. Seluruh kelas langsung ngos-ngosan bersama. Hehe.


Sesi pun dilanjutkan dengan permainan yang menggunakan alat. Dua alat yang digunakan diantaranya bean bag dan bodyboard yang telah diberi roda.

Ada beberapa posisi yang dapat dicoba oleh anak saat menggunakan bean bag dan bodyboard, yaitu tengkurap, duduk dan berdiri. Dipastikan orangtua menjaga anak agar tidak terjatuh. Bermain dengan bean bag dapat dilakukan dengan menarik bean bag, kemudian satu orang lagi menjaga di bagian belakang. Sama halnya dengan bodyboard, satu orang mendorong dan satu lagi menangkapnya.

Dalam kegiatan ini Si Teteh tampak nyaman dan tidak ragu-ragu. Berbeda sekali saat kami melakukan kegiatan stimulasi indra vestibular pada kelas periode Oktober/Desember 2015 lalu. Sehingga kami melaluinya dengan penuh keceriaan dan tenaga terkuras.

Masih ada satu lagi permainan sensori vestibular tanpa alat, yaitu bermain kuda-kudaan. Kali ini Bigal yang ikut serta dengan kami mendapat giliran menjadi kudanya Si Teteh. Awalnya Bigal berjalan biasa, setelah Si Teteh sudah lebih seimbang Bigal mencoba memiringkan badan ke kiri dan ke kanan. Tak lupa Bob yang berjaga-jaga di belakang.


Permainan kuda-kudaan menutup kegiatan utama terakhir. Seluruh isi kelas diajak bermain pom-pom setelahnya, dan juga dilengkapi dengan permainan parasut. Selalu semangat untuk permainan terakhir ini. Terutama karena melihat kemajuan Si Teteh yang sudah tidak malu-malu lagi berinteraksi selama bermain parasut dibandingkan saat periode sebelumnya.

Selesai juga kelas Sabtu kemarin, dan ternyata tidak kalah serunya dengan sesi minggu lalu. Minggu ini Kelas Bayi Bermain mid-break dulu. Akan mulai lagi tanggal 20 Februari nanti. Ah, tak sabar menanti sesi selanjutnya. :D

Seberapa sering teman-teman bermain dengan anak untuk menstimulasi persepsi visual dan indra vestibular?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Related Posts:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .