Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Kamis, 14 April 2016

Semangat Homeschooling Semasa Kehamilan Kedua

homeeducation-selagi-hamil

Pernahkah teman-teman merasa terintimidasi dengan kegiatan bersama anak yang dilakukan keluarga lain?


Hal inilah yang sering saya alami belakangan ini. Sebelum hamil calon adiknya Si Teteh, saya rajin menyiapkan rencana mingguan untuk kegiatan bermain/belajar. Namun kehamilan kali ini, membuat saya sangat kewalahan mengatur jadwal antara mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus keluarga, dan memfasilitasi homeschooling.

Saya tidak menyangka kalau kehamilan kali ini membuat semangat saya menjadi fasilitator homeschooling menurun drastis. Terutama di trimester pertama dengan kondisi lelah dan mual yang berlangsung hampir sepanjang hari. Awalnya saya cukup tertekan jika melihat berbagai aktivitas menarik yang dilakukan keluarga lain.

Alhamdulillah, di trimester kedua kondisi kehamilan saya mulai membaik. Saya pun bangkit dan mulai mengumpulkan semangat untuk menata kembali jalannya homeschooling keluarga kami. Mari simak kisah selengkapnya.

Sebelum masa kehamilan kali ini, saya hampir setiap minggu menawarkan permainan atau kegiatan baru kepada Si Teteh. Walaupun ada aktivitas-aktivitas yang diulang dari minggu ke minggu, tetapi semuanya tersusun rapih dalam kalender kulkas dan post-it notes. Atau setidaknya dalam benak saya. ^_^

Selain kegiatan harian/mingguan yang variatif, kami pun sering meluangkan waktu di luar rumah. Seperti kegiatan jalan sore, main dan makan sore di taman komplek, ataupun sekadar bermain di halaman rumah. Aktivitas yang kami lakukan di halaman rumah pun cukup beragam, dari bermain bebas, memetik dan memilah daun katuk, nature objects hunt, main air, dll.

Sejak hamil bulan November lalu, saya lebih fokus untuk menyelesaikan pekerjaan rumah dan mengurus keluarga. Kegiatan homeschooling Si Teteh tidak menjadi prioritas utama. Mual dan lelah berlebihan membuat saya selalu mencari kesempatan istirahat di sela-sela kegiatan.

Si Teteh sering saya biarkan bermain bebas dengan beberapa pilihan mainan yang telah disediakan. Sedangkan saya tergeletak di karpet berusaha recharge energi sebelum melanjutkan pekerjaan. Alhamdulillah, Si Teteh begitu pengertian dan jarang sekali rewel.

Namun, hati ini yang sering gundah gulana karena merasa tidak maksimal dalam proses belajar (baca: bermain) harian Si Teteh. Walaupun homeschooling yang kami jalani masih dalam tahapan sebelum preschool, tetapi saya merasa bertanggung jawab penuh akan proses tumbuh kembangnya. Apalagi melihat beberapa teman seusianya yang sudah mulai asik dengan aktivitas di sekolah.

homeeducation-selagi-hamil

Memasuki kehamilan trimester kedua, dengan segenap tenaga dan semangat saya mulai membangkitkan diri ini. Aktivitas-aktivitas yang kami lakukan memang belum kembali seperti sedia kala. Akan tetapi sudah banyak perubahan dibandingkan beberapa bulan lalu.

Saya mulai mencari ide-ide bermain sederhana dengan peralatan yang tersedia di rumah. Diantaranya bermain dengan water beads, menggambar bersama dengan crayon, menyediakan beras untuk latihan menuang, dan bermain lempar/tangkap bola. 

Adapula hal-hal yang biasa kami lakukan seperti bermain balok kayu, tetapi cara bermainnya dibuat berbeda. Salah satu permainan kegemaran Si Teteh, yaitu mencocokkan balok kayu dengan gambar yang saya cetak dari beberapa balok di atas kertas. Ia diminta untuk mencari balok yang sesuai dengan ukuran dan warna yang ada di kertas.

Saya juga mengeluarkan beberapa buku dari seri kegemaran - Rasulullah Sahabatku - yang belum dibaca. Buku-buku tersebut memang sengaja disediakan secara bertahap agar Si Teteh tidak cepat bosan. Selain itu, saya juga membeli beberapa buku baru dan majalah anak-anak bekas untuknya. Alhamdulillah, ia sangat gemar membaca. Sehingga membeli buku merupakan investasi yang sesuai.

homeeducation-selagi-hamil

Hari demi hari, mood saya sebagai fasilitator utama dalam homeschooling Si Teteh semakin membaik. Saya pun mulai mengembalikan kegiatan mendengarkan streaming murotal Al-Quran di pagi dan siang hari. Selain murotal, saya juga mulai rajin kembali membacakan surat-surat pendek di sela-sela aktivitas harian kami.

Si Teteh pun sering menagih saya untuk mengaji. Sehingga kegiatan mengaji saya jadikan salah satu rutinitas bersama. Saya mengaji, sedangkan ia mendengarkan sambil membaca buku di sebelah saya. Inshaa Allah aktivitas ini juga membawa manfaat bagi calon adiknya di dalam perut. :)

Untuk kegiatan luar rumah saat weekdays, saya mulai mengajak Si Teteh jalan sore berkunjung ke mini market dekat rumah. Memang belum ada banyak perubahan, tetapi setidaknya saya berusaha mengajak keluar rumah 2-3 hari sekali walaupun hanya untuk sekadar beli roti atau keperluan lainnya.

Kegiatan luar rumah lebih saya tekankan pada akhir pekan. Sampai saat ini Si Teteh masih mengikuti program Kelas Bayi Bermain yang diadakan oleh Rumah Dandelion setiap Sabtu. Minggu ini kami mulai periode yang ketiga, term terakhir yang dapat diikuti Si Teteh sebelum menginjak usia 2 tahun. Jadi kami harus mencari aktivitas baru setelah term kali ini selesai.

Di hari Minggu atau jika sedang libur dari Kelas Bayi Bermain, kami usahakan untuk tetap melakukan kegiatan menarik. Seperti mengunjungi keluarga/kerabat, playdate, mengajak Si Teteh ke pasar, mengunjungi arena bermain anak, dll. Walaupun ini tidak selalu kami lakukan setiap minggu, tetapi setidaknya ada satu atau dua kegiatan semacamnya dalam satu bulan.

homeeducation-selagi-hamil

Turun naiknya semangat saya sebagai fasilitator utama homeschooling belakangan ini, membawa hikmah tersendiri. Diantaranya belajar ikhlas ketika keadaan sedang tidak mendukung untuk melakukan segala sesuatunya dengan maksimal. Kemudian daripada terintimidasi dengan yang lain, sebaiknya dijadikan inspirasi dan semangat untuk keluarga sendiri. Tidak perlu sama atau sehebat mereka, tetapi setidaknya berhenti mengeluh dan berusaha yang terbaik.

Untuk menentramkan hati dalam menjalani keseharian homeschooling, saya membuat daftar aktivitas sederhana. Tujuannya untuk mengingatkan, jika beberapa kegiatan ini sudah dijalani maka tidak perlu khawatir berlebihan. Daftarnya sebagai berikut:
  • Makan makanan bernutrisi, kebutuhan tidur tercukupi, dan memiliki banyak waktu untuk bermain bebas. (hal paling mendasar dalam keseharian)
  • Belajar melalui keseharian; seperti membantu memasukkan baju kotor ke wadahnya/mesin cuci, membantu menjemur pakaian, membereskan mainan/buku sebelum jam tidur (pagi/siang/sore), membersihkan tumpahan minuman/makanan, mengembalikan piring/peralatan makan yang sudah tidak digunakan, dll.
  • Mendengarkan murotal Al-Quran.
  • Membaca doa sebelum/selesai berkegiatan.
  • Membaca buku, baik secara bebas atau sesuai dengan jadwal (sebelum tidur/saat ibu mengaji)
  • Olah fisik; seperti bermain lempar/tangkap bola atau main tendang bola.
  • Menggambar bersama.
  • Bermain balok, baik balok kayu atau balok busa.
  • Bermain di teras depan/samping; seperti tegur sapa dengan mbah yang tiap pagi datang cuci mobil atau memberi makan kucing.
  • Menemani ibu berbelanja ke mini market atau berkegiatan di tempat lainnya.
Ini sekiranya sharing dari saya tentang semangat homeschooling semasa kehamilan calon adiknya Si Teteh. Semoga dapat membantu bagi teman-teman yang sedang merasakan hal yang sama. Saya hanya ingin mengingatkan (untuk diri saya juga) bahwa kesempurnaan itu hanya milik Allah. Yuk, semangat terus dan selalu berusaha yang terbaik untuk keluarga.

Apakah teman-teman pernah mengalami hal serupa? Bagaimana cara menanganinya?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Related Post:

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .