Jeshita's personal journal of motherhood, fun-learning with the kid, homeschooling, muslim personal development, recipes, and other things she loves.

Kamis, 14 Januari 2016

Pentingnya Bermain Di Halaman Rumah

Seberapa pentingnya bermain di halaman rumah setiap hari untuk kami?


Menurut saya, sangat penting. Lebih tepatnya sudah menjadi kebutuhan keseharian. Mengapa? Karena bermain di halaman rumah merupakan kegiatan yang benar-benar sederhana dan menyenangkan. Namun, di sisi lain rutinitas ini memberikan banyak manfaat untuk Si Teteh dan juga saya, yang setiap hari menemaninya. Disimak yuk kegembiraan kami bermain di halaman rumah.

Awal Mulanya


Sejak Si Teteh lahir, keinginan saya untuk keluar rumah menurun drastis. Saya lebih menikmati waktu yang saya habiskan bersama keluarga di rumah. Sehingga seringnya saya pergi jalan-jalan di akhir pekan. Sementara di hari-hari kerja, saya keluar rumah biasanya hanya sekadar belanja atau menjalankan urusan di tempat-tempat yang tidak terlalu jauh. 

Karena saya yang hampir selalu berada di rumah ini, saya menyadari bahwa Si Teteh juga kecenderungannya juga di rumah terus. Sedangkan saya pernah baca kalau anak itu sebaiknya sering terkena udara luar, selain bagus untuk kesehatan baik juga untuk perkembangan psikologisnya.

Saat Si Teteh menginjak usia 3 bulan, saya mulai rutin jogging di sore hari sambil mendorong Si Teteh yang berada di dalam stroller. Kalau sempat, saya menggendong Si Teteh menggunakan baby sling sambil jalan pagi di taman jogging.

Namun, rutinitas ini semakin hari semakin tak sempat dilakukan. Dikarenakan banyaknya hal yang perlu dilakukan di rumah seiring bertambah usianya Si Teteh. Kemudian asisten rumah tangga pun berhenti, sehingga saya semakin tenggelam dalam menuntaskan pekerjaan rumah.

Di saat Si Teteh belum bisa berjalan, kegiatan luar rumah hanya terbatas di teras rumah saja. Kami melaluinya dengan mengobrol sambil memperhatikan lingkungan sekitar, entah itu pohon-pohon, kendaraan yang lewat, angin, dll.

Akhirnya titik cerah itu hadir saat Si Teteh mulai belajar berjalan di usia 1 tahun. Saya dengan riang gembira mulai mengajaknya bermain di halaman rumah. Awalnya ia ragu untuk turun dari teras rumah. Namun, setelah beberapa hari mencoba akhirnya kami pun memulai rutinitas bermain di taman rumah setiap hari (kecuali sedang hujan atau akan pergi pagi-pagi). :)


Kegiatan-Kegiatan yang Kami Lakukan


Pada awalnya, Si Teteh hanya belajar berjalan kesana dan kemari di halaman. Lalu mulai berkembang menjadi proses pengenalan dengan benda-benda yang ada di sekitarnya. Mulai dari tanaman, rumput, bebatuan, kayu, tempurung bekicot, dll.

Kesempatan ini saya gunakan untuk melatih kemampuan bahasa Si Teteh dengan mengenalkan nama-nama dari materi yang ia temukan. Selain itu, ia juga belajar mengenali bentuk dan tekstur yang berbeda dari benda-benda tersebut.

Dari sini tercipta ide untuk bermain mengumpulkan objek alam atau benda apapun yang dianggap menarik oleh Si Teteh. Setiap hari saya berusaha memotivasi untuk mencari macam benda yang berbeda. Walaupun eksekusinya terserah Si Teteh. Saya pun perlu ekstra hati-hati mengawasi agar ia tak memasukkan objek yang dikumpulkannya ke dalam mulut.


Hal berikutnya yang rutin kami lakukan adalah memberi makan dan bermain dengan kucing. Dari kegiatan ini Si Teteh belajar untuk berinteraksi dengan hewan. Dari cara membelai, memberi makan, bercanda, dll. Saya pun membiarkannya dicakar atau digigit sesekali agar ia tahu sebab akibatnya dari cara berinteraksi yang ia pilih. Alhamdulillah Si Teteh tidak takut walaupun terkadang kaget. ^_^

Pretend play adalah kegiatan lain yang biasa kami lakukan. Seringnya saya yang mengajak Si Teteh pura-pura berkebun. Walaupun ia belum terlalu mengerti yang penting kami melakukannya bersama-sama dengan senang hati. 

Selain bermain pura-pura, saya terkadang membiarkan Si Teteh bermain bebas. Biasanya saat ia bermain saya memetik daun atau memangkas pohon katuk yang ada di halaman samping. 

Terkadang saya meminta Si Teteh untuk membantu memilah daun katuk yang telah dipetik. Walaupun seringnya ia hanya bermain atau menghambur-hamburkan daunnya. Tak apa-apa lah, yang penting ia mempelajari kebiasaan yang dilakukan ibunya.

Jika suasana hari sedang cerah, kami biasa menutup rutinitas di halaman dengan bermain air di garasi. Si Teteh yang awalnya tidak terlalu suka bermain dengan air dingin, sekarang sudah berani menyiram saya dengan memegang selangnya. Ini merupakan kegiatan favorit yang kalau bisa tidak kami lewatkan setiap harinya.


Manfaat Lainnya


Adapula beberapa manfaat lainnya selain belajar sambil bermain dari kegiatan-kegiatan di atas. Diantaranya, Si Teteh yang tenaganya banyak terkuras di rutinitas pagi ini kecenderungannya tidur lebih nyenyak. Ibu pun senang. :)

Lalu, bermain dengan tanah dan benda-benda alam lainnya meningkatkan keinginan Si Teteh untuk bermain sensori. Sebelumnya ia cukup enggan memegang pasir dan materi sejenisnya. 

Sedangkan untuk saya, kegiatan keseharian ini membuat saya menjadi lebih santai membiarkan Si Teteh bermain kotor-kotoran. Pada awalnya saya termasuk yang selalu berpikiran bagaimana kalau baju kotor, kuku kotor, ataupun kalau Si Teteh memasukkan benda-benda yang ditemukannya ke dalam mulutnya. Akhirnya saya pun dapat mengikhlaskan dan membawa diri ini menjadi lebih laid back

Alhamdulillah, bermain di halaman rumah dapat menjadi solusi sederhana untuk keseharian kami yang seringnya di rumah. Selain unsur menyenangkan, banyak pula manfaat yang diberikannya.

Kegiatan sederhana apa yang rutin teman-teman lakukan bersama anak?

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Happiness Through Sharing And Caring . All rights reserved. BLOG DESIGN BY Labinastudio .